Pangrango Apa Kabar

Waktu sudah menunjukkan March 22, tapi musim hujan masih juga belum menunjukkan tanda-tanda akan beranjak. Entah karena musim sudah bergeser atau kalender perlu direvisi "lagi", yang jelas planningku untuk menguji fisik dan mental di gunung Pangrango atau Sindoro-Sumbing jadi tertunda.

Sejak Juli tahun lalu, belum lagi kurasakan asyiknya naik gunung. Sudah lama aku kangen pada sejuknya udara gunung, pada tebing cinta yang hampir tegak 90 derajat, pada kandang badak yang selalu memberi harapan akan dekatnya puncak, pada dinginnya udara di puncak ketika matahari terbenam, pada asap yang memerihkan mata ketika kompor spiritus dinyalakan dalam tenda sehingga asapnya memenuhi tenda, pada penjual nasi uduk yang pagi-pagi buta sudah tiba di perkemahan, dan hal-hal gila yang hanya terjadi di atas sana.

Dalam kondisi musim hujan seperti ini pasti akan sangat menantang untuk sekali lagi menginap di puncak gunung Gede Pangrango atau setidaknya di kandang badak lah. Suasana pasti akan lebih dingin dan licin, menuntut persiapan fisik, mental, dan modal yang lebih dari biasanya karena harus weatherproof, waterproof , dan juga terpeselet-proof (kalau dalam standart API ini mungkin perlu IP88 untuk menaklukkan Gede Pangrango pada musim hujan).

Btw, Pangrango apa kabar ya sekarang ini...

No comments: