Jalan Kita Masih Panjang

Sudah banyak Biodiesel ataupun Bioethanol di produksi, berarti sudah banyak juga minyak bumi tergantikan (walaupun secara persentasenya masih kecil). Tetapi apakah dengan ini tujuan tercapai? Belum, jalan masih panjang.


Bioethanol belum berhasil dikembangkan jika bahan baku yang digunakan masih berebut dengan pangan. Begitupun Biodiesel. Ethanol diproduksi dari tebu ataupun pati yang semuanya adalah bahan pangan. Banyak orang kelaparan karena berebut dengan produsen biofuel. Lihat bagaimana rakyat Indonesia yang notabene adalah Negara penghasil minyak sawit terbesar tetapi tidak bisa mengantisipasi lonjakan permintaan bahan baku Biodiesel sehingga harga minyak sawit, yang juga digunakan sebagai bahan baku minyak goreng, naik dan segera saja minyak goring menjadi barang mewah. Bioethanol belum banyak diproduksi tetapi akankah berakhir sama? Sangat mungkin. Apakah ini berarti biofuel akan tamat? Tunggu dulu, ini baru permulaan, jalan masih panjang.


Pengembangan selanjutnya, ethanol akan diproduksi dari ampas singkong, bonggol jagung, kulit beras, serbuk gergajian kayu, rumput, dll yang selama ini masih dianggap sampah. Biodiesel akan mendapat pasokan minyak dari ekstraksi alga yang fotosintesisnya menggunakan CO2 dari cerobong asap pabrik. Tidak perlu menebang hutan lagi untuk mendapatkan minyak. Lingkungan bersih, pangan aman, dan energi tercukupi.

Kopassus

Satu tim pasukan khusus dari gabungan angkatan darat diterjunkan dalam hutan untuk menyelesaikan satu misi perintisan yang sangat penting untuk membuka jalan bagi pasukan infanteri yang akan menyerang target. Tidak pernah ada keterangan yang jelas tentang musuh apa yang akan dihadapi. Pada saat briefing hanya dijelaskan bahwa tugasnya adalah membuka jalan bagi pasukan infanteri, apapun caranya. Markas besar berjanji akan memberikan dukungan penuh jika memang diperlukan.


Dengan peralatan tempur seadanya karena memang pasukan ini bukanlah pasukan utama untuk menghancurkan musuh, dengan kondisi yang belum diketahui sebelumnya, dan musuh yang bisa ada dimana saja, satu tim pasukan ini diharapkan dapat menyelesaikan misi.


Dalam perjalananya, banyak sekali hambatan yang dihadapi, medan tempur yang masih belum dikenali, musuh dengan senjata lengkap dan intelejen yang canggih, keterbatasan peralatan, dll. Beberapa kali terjadi kontak senjata yang menewaskan beberapa anggota tim, hal ini tentu saja berimbas pada mental anggota yang lain. Menghadapi musuh yang lebih kuat dengan senjata yang seadanya, amunisi yang makin menipis, dan persediaan obat dan makanan yang terbatas.


Melihat kondisi yang makin tidak seimbang, diputuskan untuk meminta dukungan dari markas pusat. Mengingat ini adalah misi yang sangat penting, maka diputuskan untuk mengirimkan bantuan dari segala lini. Amunisi di drop dari pesawat-pesawat pengangkut logistik, bom-bom napalm digunakan dari udara untuk menghalau musuh, dan juga tambahan pasukan reinforcement segera dikirimkan dari markas pusat. Tidak peduli berapa besar materi yang diperlukan, misi ini harus sukses, begitu bunyi perintah langsung dari pimpinan militer tertinggi.


Datangnya bantuan memberikan harapan baru bagi tim pasukan khusus, musuh berkali-kali dapat dipukul mundur dan misi hampir terselesaikan, hanya ada beberapa pos dan satu markas bagian yang perlu dilumpuhkan. Namun, pengiriman bantuan yang begitu banyak membuat kondisi markas tidak stabil. Stock amunisi di gudang mulai menipis, banyaknya pasukan di medan pertempuran juga melemahkan pertahanan markas. Pimpinan tertinggi segera mengeluarkan perintah untuk menghentikan bantuan, termasuk bantuan logistik untuk makanan dan obat-obatan.


Kondisi yang tadinya sudah diatas angin, sekarang menjadi berbalik. Musuh mulai bangkit dan pasukan khusus yang sudah tanpa dukungan mulai kedodoran. Banyak pos yang berhasil direbut kembali oleh musuh. Misi untuk menguasai sisa pos menjadi terhambat. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya supply makanan dan obat-obatan. Banyak anggota tim yang terserang malaria dan terpaksa harus dievakuasi.


Pertahanan makin melemah sementara musuh belum juga habis. Tanpa makanan, obat-obatan, dan sekarang ditambah lagi tanpa amunisi, tim pasukan khusus dihadapkan pada masalah yang cukup rumit, misi belum selesai tapi harus selesai, tetapi dilakukan tanpa dukungan markas besar. Kondisi menjadi sangat kritis, bahkan hanya untuk sekedar bertahan. Berkali-kali pimpinan pasukan khusus mengirimkan sinyal untuk minta bantuan, namun tidak pernah datang. Dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk misi “kecil” ini, markas besar sedang mempertimbangkan apakah akan melanjutkan misi atau menarik mundur semua pasukan.

Als Ik Een...

Chinees Was
Jika aku seorang chinese, aku tidak akan merambah hutan milik bangsa lain sampai habis hanya untuk menumpuk kekayaan pribadi yang tidak pernah saya nikmati. Begitu banyak harta menumpuk, tetapi saya tidak menikmati enaknya makanan karena semuanya berkolesterol tinggi sedangkan tubuh saya mulai keropos karena kerja berat sepanjang masa muda saya. Tulang-tulang saya mulai keropos karena usia yang sudah renta dan masa muda yang tidak terjaga karena terlalu pelit untuk membeli suplemen berkalsium tinggi, setiap sen yang keluar terasa seperti pemborosan yang tidak berguna.

Jika saya seorang chinese, saya tidak akan memanipulasi jumlah produksi perusahaan saya untuk mengelabuhi petugas pajak. Saya akan membayar pajak sesuai dengan kewajiban saya, tanpa uang suap yang menghancurkan moralitas petugas pajak. CSR terhadap lingkungan sekitar akan menjadi prioritas karena saya hidup bukan di tanah air sendiri, sebagai pendatang yang baik maka saya akan berusaha memakmurkan daerah sekitar saya dan bukan malah menggaji pegawai dengan gaji yang minimum sehingga tidak ada cukup tabungan untuk hidup di hari tua.

Mosleem Was

Jika saya mengaku seorang muslim maka saya tidak akan meledakkan sebuah kafe hanya karena saya tidak menyukai seseorang di dalam kafe tersebut. Saya tidak akan meledakkan diri di tengah-tengah saudara saya hanya karena kami berbeda pendapat tentang sesuatu hal.

SBY Was
Jika saya seorang SBY, akan saya hukum mati semua penjarah hutan, para pejabat korup, bandar besar narkoba, dan hakim yang tidak adil. Akan saya usir pengusaha chinese yang tidak jujur (dan jika kebanyakan pengusaha memang tidak jujur, maka akan saya pertimbangkan untuk mengusir semua chinese dari Indonesia).

Wakil Rakyat Was
Jika saya seorang wakil rakyat, saya tidak akan menuntut uang tunjangan pada saat rakyat masih kelaparan.

EVP Portofolio Was
Jika saya seorang EVP Portofolio yang mengatur semua pengeluaran uang perusahaan, saya tidak akan menunda-nunda droping dana untuk akomodasi dan konsumsi karyawan yang dilapangan sehingga meskipun proyek merugi, namun karyawan masih tetap mendapatkan haknya.

Biofuel : Sehijau Itukah?

Pengembangan biofuel menjadi banyak dipertanyakan lagi, apakah biofuel memang layak disebut sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan. Biofuel sendiri mungkin tidak perlu dipertanyakan "keramah-lingkungannya", namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah perkebunan yang menghasilkan bahan baku biofuel tsb sudah ramah lingkungan?.

Di Indonesia, biofuel (terutama biodiesel dan bioethanol) dibuat dari crude palm oil (CPO) untuk biodiesel dan singkong atau tebu untuk bioethanol. Baik CPO, singkong, maupun tebu merupakan tanaman perkebunan dan sering kali perkebunan dibuka dari konversi hutan. Konversi hutan menjadi perkebunan ini yang kemudian menjadikan sifat ramah lingkungan biofuel dipertanyakan. Masih ingat bagaimana setiap tahunnya negara-negara tetangga kita complain tentang kabut asap yang kita ekspor? itu hanya salah satu efek jangka pendek dari konversi hutan ke perkebunan. Efek jangka panjanganya tentu lebih berbahaya, global warming dan climate change.

Hutan merupakan salah satu penyeimbang kadar CO2 di atmosfer dan menghasilkan O2 yang kita butuhkan. Itulah mengapa hutan disebut sebagai paru-paru bumi. Apa jadinya jika hutan yang merupakan ekosistem yang kompleks dimana didalamnya terdapat bermacam-macam flora dan fauna dikonversi menjadi perkebunan yang hanya terdapat satu jenis tanaman. Tentunya akan terjadi ketidakseimbangan.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana solusinya? Alasan pemakaian lahan hutan untuk menjadi tanah perkebunan adalah karena kesuburannya. Tanah yang ditumbuhi banyak tanaman tentu lebih subur dibanding dengan tanah tandus dan gersang yang tidak ada tanamannya. Hal ini menjadikan para pengembang lebih suka membuka hutan untuk perkebunan daripada mengembangkan daerah-daerah kritis untuk menjadi perkebunan. Yang dibutuhkan disini adalah regulasi yang tepat, hakim yang jujur, wasit yang fair, dan pengawasan yang ketat untuk menentukan daerah-daerah yang boleh dikonversi menjadi perkebunan. Hutan adalah daerah yang highly prohibited untuk dijadikan perkebunan.

Lahan-lahan kritis yang ada harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Lahan kritis yang berasal dari penebangan liar harus dikembalikan menjadi hutan, dan lahan kritis yang memang bukan berasal dari hutan dapat dikonversi menjadi hutan, mahal memang namun bukan berarti tidak bisa. Ditanami dengan tumbuhan perintis, dicampur dengan kompos, dengan penambahan cacing tanah untuk penggembur, dll tentunya akan bisa mengubah tanah kritis menjadi subur, yang diperlukan hanya kesabaran, dan memang modal yang diperlukan juga lebih besar.

Hijau tidaknya biofuel tergantung pada kebijakan dan keberanian SBY..

Simple is Beautiful, Simple is Better

Belajar dari salah satu sistem yang diterapkan toyota dalam manajemennya, menyederhanakan hierarki menjadikan pekerjaan berjalan dengan lebih baik. Tidak banyaknya lapisan manajemen dapat mempermudah koordinasi. Karena setiap orang mempunyai daya pemahaman yang berbeda, maka bisa saja visi (tujuan) yang ingin dicapai oleh pimpinan perusahaan menjadi bias sehingga tim pelaksana tidak dapat optimal.

Hal yang sama terlihat di struktur organisasi yang ada di Gasohol project ini. Ada beberapa sistem yang seharusnya bisa disederhanakan. Secara garis besar, ada dua fungsional yang berbeda, field engineer dan tim konstruksi yang masing-masing dibawahi oleh seorang chief field engineering dan general superintendent, tim mechanical terdiri dari engineer dan kosntruksi yang masing-masing bertanggung jawab pada orang yang berbeda, begitu juga dengan tim piping, electrical, dan intrument, satu tim tetapi tidak satu tubuh. Selain mempersulit koordinasi, juga membuat birokrasi menjadi lebih rumit.

Penyederhanaan struktur organisasi perlu dilakukan untuk mempermudah koordinasi, dan juga menyederhanakan hieharki yang berujung pada penghematan pengeluaran. Karena koordinasi yang efektif berarti progress yang lebih cepat dan tepat. Struktur organisasi di site project harusnya cukup dengan seorang construction manager dan tim untuk masing-masing disiplin, yang masing-masing diketuai oleh seorang ketua tim. Jadi, hanya ada 3 tingkatan, construction manager, ketua tim, dan anggota tim. Seorang manager akan lebih dekat dengan bawahannya karena tidak terikat hierarki yang panjang.

Simple is beautiful..