Jalan Kita Masih Panjang

Sudah banyak Biodiesel ataupun Bioethanol di produksi, berarti sudah banyak juga minyak bumi tergantikan (walaupun secara persentasenya masih kecil). Tetapi apakah dengan ini tujuan tercapai? Belum, jalan masih panjang.


Bioethanol belum berhasil dikembangkan jika bahan baku yang digunakan masih berebut dengan pangan. Begitupun Biodiesel. Ethanol diproduksi dari tebu ataupun pati yang semuanya adalah bahan pangan. Banyak orang kelaparan karena berebut dengan produsen biofuel. Lihat bagaimana rakyat Indonesia yang notabene adalah Negara penghasil minyak sawit terbesar tetapi tidak bisa mengantisipasi lonjakan permintaan bahan baku Biodiesel sehingga harga minyak sawit, yang juga digunakan sebagai bahan baku minyak goreng, naik dan segera saja minyak goring menjadi barang mewah. Bioethanol belum banyak diproduksi tetapi akankah berakhir sama? Sangat mungkin. Apakah ini berarti biofuel akan tamat? Tunggu dulu, ini baru permulaan, jalan masih panjang.


Pengembangan selanjutnya, ethanol akan diproduksi dari ampas singkong, bonggol jagung, kulit beras, serbuk gergajian kayu, rumput, dll yang selama ini masih dianggap sampah. Biodiesel akan mendapat pasokan minyak dari ekstraksi alga yang fotosintesisnya menggunakan CO2 dari cerobong asap pabrik. Tidak perlu menebang hutan lagi untuk mendapatkan minyak. Lingkungan bersih, pangan aman, dan energi tercukupi.

No comments: