Mendinginkan Ruang dengan Memanaskan Bumi?

Terletak di daerah tropis menjadikan Indonesia adalah tempat yang cukup hangat (dan nyaman sebenarnya). Kondisi iklim membuat sebagian orang merasa tidak nyaman (gerah) karena temperatur rata-rata memang lebih tinggi dibanding negara lain.

Mengatasi kondisi alam yang "tidak sesuai", orang banyak menggunakan pengatur suru ruangan (Air Conditioner) untuk membuat ruangan menjadi lebih nyaman. Memang sekilas ini adalah cara yang paling mudah untuk kenyamanan. Tapi sadarkah kita bahwa dengan menggunakan AC untuk mendinginkan ruangan, kita telah berperan dalam memanaskan bumi. AC memerlukan fluida yang dapat menguap pada suhu rendah, kebanyakan masih berupa CFC (sering disebut freon). Freon adalah zat penghancur lapisan ozon (lapisan pelindung bumi yang terbuat dari tiga atom oksigen yang saling berikatan lemah) yang paling efektif. Freon menjadi katalis dalam proses penguraian ozon menjadi oksigen, akibatnya, lapisan ozon akan terkikis dan energi matahari akan dapat dengan mudah sampai di bumi, dan yang terjadi berikutnya adalah naiknya temperatur rata-rata bumi (pemanasan global).

Selain berbahaya karena freonnya, penggunaan AC yang berlebihan juga menyedot banyak energi listrik. Listrik sendiri kebanyakan dibangkitkan dari proses pembakaran batu bara, minyak, ataupun gas, yang tentu saja menghasilkan CO2 yang juga berperan dalam pembentukan efek rumah kaca.


Dari segi kesehatan sendiri, sebenarnya penggunaan AC juga tidak dianjurkan karena udara yang ada di ruangan hanya disirkulasi saja. Memang teknologi yang ada sekarang dapat menghilangkan kotoran, debu, bakteri, bahkan virus yang ada diudara, tetapi udara yang kita hirup dan disirkulasi terus-menerus tentu saja kadar CO2 nya akan meningkat. Tingginya kadar CO2 dapat mempengaruhi kondisi kesehatan.

Menyiasati kondisi iklim tropis dapat dilakukan dengan menanam vegetasi yang cukup di sekitar tempat tinggal dan rancangan bangunan yang sesuai dengan iklim tropik. Bukan dengan memasang AC kapasitas besar yang selain tidak sehat juga merusak lingkungan. Mendinginkan ruang dengan memanaskan bumi?
  • Hindari penggunaan AC yang berlebihan. Hindari menggunakan AC hingga temperatur rendah, tetapi jaket/selimut tetap dipakai
  • Gunakan pakaian yang menyerap keringat dan nyaman, pakaian yang gerah akan memaksa kita menekan tombol AC lebih sering
  • Gunakan vegetasi disekitar rumah/kantor untuk mengatur temperatur ruangan, sekaligus menyediakan udara segar yang cukup
  • Desain rumah/kantor sesuai dengan kondisi iklim tropis. Gunakan atap yang cenderung tinggi dan ventilasi/sirkulasi udara yang bagus untuk membuat suasana menjadi lebih segar.

Bioethanol, an Introduction

Bioethanol is alternative fuel to gasoline that made from renewable resources. There is three kind of resource: sugar base (sugar cane, molasses, sugar bit, etc), starch base (corn, cassava, sago, etc), and cellulose base (wood, rice musk, grass, etc).


Sugar base bioethanol is the most simple process. Sugar source can directly fermented by yeast to produce ethanol. Brazil produce ethanol from molasses, side product from sugar cane processing. Brazilian have perfect geographical condition to expand their cane farm. Cane should be farmed at sun rich land, mostly country at earth equator suitable for cane farm.


Difference with Brazil, US produce ethanol from starch base. US climate is not suitable for cane farm. They produce ethanol mostly from corn. There is two step corn to ethanol, liquefaction and fermentation. Liquefaction aimed to convert starch to sugar, and the next step (after liquefaction) is mostly same with sugar base ethanol.


Cellulose base bioethanol is the most complex and difficult technology since there is quite hard to crack cellulose into more simple molecule like carbohydrate or starch. Some scientist study to find more simple way to reduce molecular length by acidification. Cellulose treated with strong acid to produce simpler starch molecule, this process also produce some by product like carbon, carbon dioxide, volatile matter, etc. Simpler starch molecule then seeded to liquefaction and fermentation process to produce ethanol. Even though it is the most difficult, but cellulose base ethanol can be one of solution to produce cheap environment friendly fuel since its can convert cellulose from wood waste, farm waste, etc to ethanol.


Indonesia have much source for ethanol. Indonesia have tropical climate that suitable for cane farm, Indonesia climate also suitable produce starch or cellulose. The only problem is its productivity. Cane should have around 12% yield to sugar cane, but in Indonesia it is only 6-7%.


Other problem to develop renewable energy in developing country is competition with food. Producing ethanol from starch will disturb food supply and demand. The effect is starch for food price is increasing because starch demand increasing. This effect can be shown at crude palm oil case. Before hegemony of renewable energy, crude palm oil price is only 200-300 USD per tons, but now CPO price can reach up to 900 USD per tons. This problems can be solved with government regulation in market quota.


Bioethanol from cassava

Cassava root is one of source for starch. Cassava plant can growth well, even without any maintenance and fertilizer, at tropical climate, like in Indonesia. Cassava plantation can be found in Lampung, around 200 km from Jakarta.


Cassava can be converted to ethanol by fermentation. Cassava starch slurry must be treated with enzymatic process to convert most of starch to fermentable sugar. This process called liquefying. In this process, cassava slurry is heated to remove any microbial contaminant, then add liquefying enzyme to convert starch to sugar. Starch will be very viscous at high temperature, called gelatination, so viscosity reduction enzyme is needed.


Converted starch then can be easily to fermented to produce ethanol. Fermented sugar (ethanol) can be purified in distillation and dehydration process to produce fuel grade ethanol.


Ethanol have similar characteristic compared with gasoline, and even better. Ethanol have octane number (performance parameter of gasoline) higher than 100 while gasoline only around 88. This properties is very important to engine performance. Ethanol can also mixed with gasoline to improve its quality without addition of lead anymore. As we know that lead is very dangerous pollutant in fuel. Lead can decrease children intelligent.


Ethanol fuel also very clean to burn and have renewable resource. CO2 from combustion of ethanol process came from CO2 in the atmosphere that converted into starch by cassava or other starch source plant, so burning bioethanol will not affected to CO2 balance in the atmosphere. That why bioethanol is called environment friendly fuel.

Antara Salah dan Benar

“Sebenarnya, benar dan salah tak pernah ada! Yang ada adalah kepentingan! Dimana ada kepentingan, disitu lahir benar dan salah. Dan, benar dan salah sifatnya subjectif sekali. Padahal kalau manusia mau berfikir lebih arif sedikit, kehadiran manusia di jagad semesta ini bukan atas kehendak sendiri, tetapi ada yang berkehendak. Maka yang berkehendak itulah yang punya kepentingan. Jadi, kalau kehendak Gusti diambil alih oleh kawulanya sehingga kawula yang punya kehendak, maka malapetaka besar akan selalu dialami kawulanya. Karena, manusia diperbudak oleh akalnya, yang membuat manusia jadi ketakutan siang dan malam”


“Lalu apa gunanya akal buat kita”


“Agar kita bisa berfikir bahwa akal itu sering memperdaya kita. Benar dan salah jangan dijabarkan dengan akal tetapi dengan ketulusan hati”


“Mengapa para pandhita yang dan pemuka agama yang ‘makan-tidurnya’ adalah kitab suci, doa, dan sembahyang, justru perangai, tindakan, dan ucapannya penuh kebencian dan dendam, tidak mencerminkan ketulusan hati mereka?”


“Karena keyakinan yang mereka percaya itu dilandasi dengan hawa nafsu”. “Dalam hidup ini, banyak yang ingin diketahui orang. Tapi setelah tahu, apakah keinginan tahu orang akan terselesaikan?”


“Bagaimana orang bisa tahu kalau tidak didorong oleh rasa ingin tahu?”


“Mengetahui bukan dari rasa ingin tahu, tapi dari mengamati proses kejadian sendiri tanpa dicemari kepentingan apapun!"


“Tanpa kepentingan, bagaimana orang bisa menemukan kebenaran?”


“Dalam kebenaran tidak terdapat kepentingan. Bila dalam kebenaran dimasukan kepentingan, maka kebenaran itu akan lenyap dengan sendirinya”


“lalu, apa jalannya mencapai kebenaran?”


“Tak ada jalan menuju kebenaran, itu datang sendiri padamu. Kebenaran dapat datang hanya ketika pikiran dan hatimu sedernaha, jernih, dan ada kasih sayang dalam hatimu, bukan bila hatimu dipenuhi dengan hal-hal dari pikiranmu. Bila ada kasih sayang di dalam hatimu, kau tak akan bicara tentang kepercayaan, kau tak akan bicara tentang pembagian kekuasaan atau kekuasaan yang menciptakan pembagian, kau tak perlu mencari perukunan. Maka kau adalah orang yang sederhana tanpa embel-embel.”


“Apakah yang dimaksud, tanpa embel-embel?”


“Kau harus menganggalkan semua rancangan dan angan-angan yang ada dalam pikiranmu dan membiarkan kebenaran datang terwujud. Ini hanya datang saat pikiran tanpa beban, ketika pikiran berhenti mencipta. Kebenaran itu datang tanpa perlu kau undang, berhembus seperti angin dan tanpa diketahui”

- Legenda Ken Arok

Apa Benar ini Bencana Alam..

Desember tiga tahun lalu, gempa besar yang berujung pada gelombang tsunami telah memporak-porandakan Aceh dan daerah-daerah sekitarnya. Belum selesai Aceh di-recovery dari bencana mematikan itu, gempa besar menguncang Jogja dan sekitarnya, kemudian laut selatan Jawa bagian barat, dan yang baru-baru ini adalah di sekitar Sumatera Barat dan Bangkulu. Rangkaian gempa ini apakah memang murni bancana alam yang terjadi akibat pergeseran dua lempeng bumi? Ataukan ada sebab lain yang mendorong pergeseran ini menjadi lebih agresif?


Lapisan permukaan bumi terdiri dari lempeng-lempeng yang masing-masing saling bergerak dengan sangat pelan (sekitar 5 cm/tahun). Dari hasil pergerakan inilah muncul gunung yang menjulang tinggi atau dataran rendah yang luas. Jika kemudian pergerakan ini terjadi dengan ‘agresif’ apakah itu suatu hal yang normal dan harus diterima apa adanya tanpa koreksi ataukah merupakan suatu pertanda bahwa bumi makin rapuh dan menuntut ‘perawatan’ intensif setalah berabad-abad dirusak?


Belum ada data ilmiah yang mengatakan, tetapi aku berpendapat gerakan agresif lempeng bumi ini berkaitan dengan kegiatan di atas permukaan bumi. Naiknya temperatur rata-rata bumi mendorong mencairnya salju di kutub, perubahan aliran air laut, perubahan cuaca bumi, dll. Akibat perubahan-perubahan yang relatif cepat ini berakibat pada ketidakseimbangan kondisi didalam bumi yang akhirnya terlihat dari gerakan-gerakan lempeng bumi yang makin agresif. Apakah bumi akan hancur lama-kelamaan akibat pergerakan agresif ini? Bisa jadi..


Bumi terdiri dari inti yang bertemperatur tinggi, dibungkus oleh lapisan tipis yang berupa lempeng-lempeng yang bergerak dan mudah patah. Kondisi yang tidak seimbang akan berdampak buruk pada kondisi lapisan kulit bumi. Kita hidup diatas lapisan yang sangat tipis yang sewaktu-waktu bisa rusak. Kita ibarat hidup di atas bom waktu yang sangat besar, tinggal usaha kita untuk menjaga lapisan pecah belah bumi dapat bertahan lama atau membiarkannya rusak lebih cepat..

Energy [R]evolution

Salah satu artikel di website greenpeace mengatakan bahwa pada tahun 2005 keuntungan exxon mobil mencapai rekor terbesar, pada tahun itu juga peneliti lingkungan mengatakan bahwa bumi berada pada temperatur terpanas. Memang tidak ada kaitan langsung antara keuntungan exxon mobil dengan temperatur bumi, tetapi setidaknya diketahui bahwa naikknya temperatur bumi disebabkan oleh makin menumpuknya gas rumah kaca di atmosfer. Gas rumah kaca, sebagian besar terdiri dari karbon dioksida (CO2) yang merupakan hasil pembakaran, akan memerangkap energi panas yang dilepaskan matahari didalam atmosfer bumi. Akibatnya adalah makin panasnya bumi.


Bahan bakar yang sebagian besar berupa hidrokarbon dari minyak bumi (bahan bakar fosil) dibakar untuk menghasilkan listrik, panas, gerak, dll. Semakin banyak bahan bakar fosil digunakan maka semakin banyak pula gas rumah kaca yang dihasilkan artinya semakin tinggi juga temperatur bumi.


Bahan bakar fosil terdiri dari unsur karbon dan hidrogen yang ada didalam bumi. Penggunaan bahan bakar ini akan memindahkan karbon yang ada di perut bumi ke luar (atmosfer). Karbon yang sudah keluar tidak mengalami siklus (masuk kedalam bumi lagi) karena pembentukan minyak bumi berlangsung selama jutaan tahun. Karena tidak adanya siklus ini maka lama-kelamaan jumlah karbon, dalam bentuk karbon dioksida, di atmosfer akan terakumulasi sehingga kadar karbon dioksida di atmosfer meningkat.


Pencegahan akumulasi karbon dioksida di atmosfer dapat dilakukan dengan mengganti bahan bakar fosil menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan atau bahan bakar renewable. Mengapa harus bahan bakar renewable? Bahan bakar renewable mempunyai siklus karbon yang singkat, sehingga tidak akan menyebabkan akumulasi karbon dioksida di atmoster. Selain itu, sumber energi ramah lingkungan seperti energi matahari, angin, pasang surut laut, tenaga air, panas bumi juga merupakan alternatif yang mempunyai potensi sangat besar.


Saat ini, ketergantungan akan bahan bakar fosil sangatlah besar. Bahkan hanya untuk mendapatkan energi ini, ribuan bahkan mungkin jutaan nyawa dikorbankan. Perang banyak yang dimulai dari perebutan ladang-ladang minyak. Ribuan ton bom dijatuhkan hanya untuk menguasai ladang minyak. Sedemikian besar ketergantungan akan minyak sehingga untuk menggantinya dengan bahan bakar lain bukanlah merupakan hal yang mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Beberapa bahan bakar alternatif telah bisa digunakan sebagai komplementer ataupun substitusi untuk minyak bumi. Bioethanol digunakan untuk campuran gasolin, biodiesel digunakan untuk campuran solar, bio-oil untuk kerosin, biogas untuk gas alam, dll.


Makin tingginya kesadaran akan lingkungan mendorong manusia untuk berbuat lebih baik untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan yang parah. Bahan bakar ramah lingkungan mulai digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil. Walaupun masih jauh dari ‘menggantikan’ namun setidaknya ada usaha untuk mengurangi kerusakan yang sudah sedemikian parah akibat pemanasan global. Bumi makin tidak terlindungi dari sinar matahari, air laut mulai naik akibat mencairnya salju ‘abadi’ di kutub bumi, kanker kulit mulcul sebagai akibat masuknya sinar ultraviolet matahari sampai di permukaan bumi, cuaca berubah, bumi makin panas. Ini adalah pilihan, apakah menunggu sampai kondisi ‘tak tertolong’ ataukah revolusi energi sekarang..

Melubangi Jakarta

Jakarta, daerah dengan kepadatan tinggi, selalu sering mengalami masalah yang berhubungan dengan daya dukung alam seperti banjir dan kekeringan. Hampir pada setiap tahunnya, Jakarta selalu kebanjiran pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Jumlah penduduk yang besar dan perilaku masyarakat yang tidak ‘bersahabat’ dengan alam seperti membuang sampah sembarangan, membuat bangunan-bangunan pada tanah resapan air, ‘menghalangi’ daerah resapan air dengan menutupi tanah dengan lantai semen/beton, dll.


Bukan hanya pemerintah yang harus bertanggung jawab dengan berbagai kerusakan lingkungan. Masyarakatlah yang seharusnya turut menjaga kelestarian lingkungan, setidaknya menjaga lingkungan sekitarnya.


Banjir di Jakarta pada dasarnya disebabkan karena daya serap tanah terhadap air yang berkurang, baik di Jakarta maupun daerah ‘pemasok’ air lainnya. Banyaknya bangunan di tempat resapan air dan berkurangnya jumlah pepohonan menjadi penyebab hilangnya daya serap air. Daerah di pegunungan yang tadinya berupa hutan, sekarang telah berubah menjadi daerah perumahan, villa, ataupun pertanian dan perkebunan. Selain itu, tanah di dataran rendah (Jakarta) hamper sebagian besar tertutupi oleh perumahan, dan bahkan tanah kosong di sekitar rumah pun, yang seharusnya bisa menjadi daerah resapan air walaupun sedikit, telah tertutupi dengan lantai semen. Budaya membuang sampah juga turut andil dalam mendatangkan banjir. Sampah, walaupun hanya sebesar bungkus permen, namun jika hamper sebagian besar masyarakat membuangnya tidak pada tempatnya, maka akibatnya akan cukup besar. Selain itu, penyebab rendahnya daya resap tanah adalah kondisi mikroorganisme dalam tanah. Mikroorganisme ini berperan dalam menggemburkan tanah sehingga air mudah meresap ke dalam tanah.


Kurangnya resapan air ini juga berakibat pada berkurangnya air pada musim kemarau. Air hujan sebagian besar mengalir ke laut, sedangkan air tanah telah disedot dalam jumlah yang besar, lebih besar dari julah air hujan yang meresap ke tanah. Keringnya air tanah pada musim kemarau menyababkan terjadinya intrusi air laut kelapisan air tanah, hal ini ditandai dengan air tanah yang berasa asin. Masuknya garam-garam laut ke tanah tentu saja akan mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem air tawar dan ekosistem dalam tanah dan juga tumbuh-tumbuhan yang berada diatas tanah. Hal ini memperparah keadaan karena akan menurunkan daya resap tanah.


Mengembalikan daya resap tanah dapat dilakukan dengan membuat biopore yang dibuat dengan membuat lubang di tanah dengan diameter 10 cm sedalam 1 m, lubang ini kemudian diisi dengan sampah organic yang tujuannya untuk memicu tumbuhnya mikroorganisme dalam tanah. Munculnya mikroorganisme dalam tanah akan menyebabkan strurtur tanah menjadi lebih gembur sehingga daya serap tanah terhadap air menjadi lebih besar.


Jika satu lubang biopore mampu menyerap air dengan kecapatan 1 liter per menit (60 liter per jam), dan jika tiap warga jakarta yang jumlahnya mencapai 8 juta masing-masing membuat 10 lubang biopore total lubang menjadi 80 juta, maka jumlah air yang bisa diserap tanah sebesar 4.8 juta m3/jam, jumlah yang cukup besar untuk meminimalkan banjir. Pertanyaannya sekarang adalah, siapkah kita melubangi Jakarta..

Learing from Japanese

Jepang bisa begitu sukses karena selain ditunjang oleh karakter manusianya juga karena strategi-strategi yang tepat. Berikut kunci-kunci sukses yang diterapkan Jepang:

  • Jepang mendorong masyarakatnya untuk menabung, bukan untuk berbelanja. Seorang kepala keluarga Jepang harus menabung untuk dapat memasukkan anaknya ke sekolah karena tidak ada (sedikit) beasiswa. Sifat menabung ini yang kemudian meminbulkan budaya yang produktif.
  • Pendidikan tinggi yang merata. Jepang tidak mengenal kasta, semua lapisan masyarakat berhak mendapatkan pendidikan. Lebih dari 93% rakyat Jepang lulus SMU. Jepang juga menghasilkan engineer lebih banyak daripada US (Jepang menempatkan engineering sebagai tempat paling penting di jajaran keilmuan).
  • Memperbanyak penelitian di product development dibandingkan dengan basic research.
  • Pertukaran informasi dapat dilakukan dengan baik tanpa harus terhalang oleh undang-undang hak milik intelektual.
  • Hubungan antara pemerintah dan swasta didasarkan pada hubungan yang saling menguntungkan. Swasta mendapatkan dukungan dari pemerintah, pemerintah juga mendapat income dari swasta. Menyadari hubungan yang sangat vital ini, pemerintah dan swasta sama-sama berusaha untuk menjaganya. Dalam hal-hal sulit, swasta selalu merasa aman karena ada pemerintah dibelakangnya. Pada riset untuk teknologi baru yang membutuhkan dana besar, swasta dan pemerintah bisa melakukan join riset dengan dana dari pemerintah.
  • Rencana jangka panjang yang disusun secara konsisten walaupun berganti pemerintahan
  • Strategi yang tepat pada waktu yang tepat
  • Untuk meningkatkan produktifitas pekerja, pekerja boleh dipecat kapanpun jika dinilai tidak produktif. Dengan sistem ini, tidak ada pekerja yang permanen, yang dapat terus menjadi pegawai suatu perusahaan. Setiap saat perusahaan berhak memecat karyawannya yang dinilai tidak layak untuk dipertahankan. Sistem ini dengan sendirinya memacu pekerjanya untuk lebih produktif.

Kepada Sang Merah Putih Hormat, Gerak..

Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku.
Disanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan Tanah Airku.
Marilah kita berseru,
"Indonesia bersatu."

Hiduplah tanahku, Hiduplah negriku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya.
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannyaUntuk Indonesia Raya.

Refrein:
Indonesia Raya,Merdeka, Merdeka
Tanahku, negriku yang kucinta.
Indonesia Raya,Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya.

Indonesia Raya,Merdeka, Merdeka
Tanahku, negriku yang kucinta.
Indonesia Raya,Merdeka, Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Setelah 62 tahun merdeka dari penjajahan fisik, bukan berarti perjuangan untuk mencapai kemerdekaan (lahir&bathin) sudah usai. 62 tahun lalu, kemerdekaan terhadap pemerintahan asing di deklarasikan. Mulai saat itu, bangsa Indonesia mempunyai kekuasaan untuk memerintah diri sendiri, bebas dari perintah bangsa lain.

Kemerdekaan setelah penjajahan selama 350 tahun tidak serta merta mengubah pola pikir merdeka, dalam artian merdeka dalam berfikir, bebas dari pengaruh bangsa lain, bebas berkreasi, dll. Banyak contoh yang memperlihatkan bahwa kita masih tergantung dengan bangsa lain. Salah satu kemerdekaan yang masih belum diperoleh hingga sekarang adalah kemerdekaan ekonomi (dan teknologi). Kita memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, tetapi belum punya teknologi untuk mengolahnya menjadi barang yang lebih berguna. sebagaian besar sumber daya dijual dalam bentuk barang mentah yang akhirnya kembali lagi ke Indonesia dalam bentuk barang jadi dengan nilai yang jauh lebih tinggi. Kita punya gunung tembaga tetapi belum bisa mengolahnya menjadi tembaga murni, kita punya pasir besi tetapi belum bisa mengolahnya menjadi besi, kita punya bauksit tetapi belum bisa menglahnya menjadi alumunium, kita punya laut tetapi belum bisa memenuhi kebutuhan garam, kita punya tanah yang luas dan subur tetapi belum bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri, kita punya matahari sepanjang tahun tetapi gula masih impor, kita punya minyak bumi tetapi belum bisa mengubahnya menjadi bensin, kita punya segalanya tetapi tidak bisa mengubahnya menjadi apa-apa..

Di 62 tahun kemerdekaan Indonesia ini, Lets built our open mind to make a better life..

Warning on Global Warming

Pemanasan global yang terjadi akibat menumpuknya gas karbon dioksida (CO2) di udara. Gas ini dihasilkan dari proses pembakaran oleh industri, transportasi, maupun rumah tangga. Emisi CO2 oleh industri merupakan salah satu yang perlu dicemati karena jumlah dan konsentrasinya yang besar. Negara-negara industri maju merupakan penyumbang CO2 terbesar, setiap orang rata-rata menggunakan energi sebesar 210 GJ/tahun, ini berarti tiap orang menyumbang CO2 sebesar 15.5 ton dibandingkan dengan Negara berkembang yang hanya 2.6 ton CO2/orang. Oleh karena itulah, diperlukan adanya protocol Kyoto yang menghasilkan kesepakatan untuk memerangi pemanasan global melalui penggunaan energi ramah lingkungan, peningkatan effisiensi energi, reboisasi, penjagaan hutan, dll.


Dampak dari pemanasan global ini sangatlah luar biasa. Penelitian yang dilakukan NASA menunjukkan bahwa pada 2005, terjadi pengurangan salju dikutup sebesar 14% atau seluas Negara Turki. Es musiman yang hilang di musim panas juga semakin sedikit yang bisa membeku kembali di musim dingin berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan bumi untuk menyembuhkan diri sudah mulai berkurang. Jika ini terjadi terus-menerus, maka the big day is very close.


Namun, ada juga yang melihat keuntungan dari mencairnya salju di kutup ini. Transportasi barang lewat laut dari eropa ke asia timur bisa dilakukan lewat jalur samudera artik. Selain itu, diperkirakan cadangan minyak di kutup utara mencapai 25% dari total cadangan minyak yang ada di bumi. Tentu saja sebelum semua ini terjadi, beberapa pulau kecil dan besar di Indonesia terancam tenggelam (Jakarta termasuk kota yang terancam tenggelam).


Fungsi kutub sangat penting bagi bumi karena 90% panas matahari diserap oleh salju di kutup. Jika salju ini mencair maka tidak ada lagi penyerap panas yang cukup besar untuk menahan bumi tetap dingin, dengan kata lain suhu bumi akan naik drastis. Berdasarkan model yang disusun oleh para peneliti, salju abadi yang menyelimuti kutub bumi akan mencair dalam 40 tahun jika tidak ada upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.


Banjir besar, perubahan iklim yang tidak lagi stabil yang dapat mengakibatkan angin puyuh, naikknya suhu rata-rata bumi, merebaknya kanker kulit, dan life expectation yang makin menurun, dll bukan hal yang perlu di “tanya kenapa”…


Berita baiknya, global warming ini bukanlah sesuatu yang tidak bisa dicegah/dikurangi. Lets prepare my Friend, it’s the only world we fighting for..

Save our Forest

Data dari Walhi menyebutan laju kerusakan hutan periode 1985-1997 tercatat 1,6 juta hektar per tahun, sedangkan pada periode 1997-2000 menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Ini menjadikan Indonesia merupakan salah satu tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia. Di Indonesia berdasarkan hasil penafsiran citra landsat tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan rusak, diantaranya seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan. [Badan Planologi Dephut, 2003].


Akibat dari kerusakan hutan ini adalah meningkatnya kada CO2 di atmosfer disertai dengan turunnya kadar oksigen (O2). Untuk setiap hektar hutan yang ditebang, sebanyak 0.3-2.1 ton C per hektar tidak dapat di serap oleh hutan. Jika angka ini dikalikan dengan jumlah hutan yang ditebang, maka total C yang tidak dapat diserap adalah 30-213 juta ton per tahun. Sejumlah besar C ini akan berfungsi sebagai “kaca” dalam efek rumah kaca yang akan menaikkan suhu bumi.


Akibat lain dari penebangan hutan ini adalah berkurangnya oksigen untuk kehidupan. Oksigen merupakan salah satu gas penting untuk kehidupan, tanpanya maka tidak akan ada kehidupan. Itulah sebabnya mengapa hanya di bumi yang ada kehidupan, planet lain seperti mars tidak mempunyai kehidupan karena atmosfirnya tidak mengandung oksigen.


Manusia memerlukan kurang dari 0.5 kg oksigen per hari atau sekitar 140 kg per tahun. Sedangkan untuk tiap hektar hutan dihasilkan oksigen sebesar 6250 kg per tahun dari proses fotosintesis (1 hektar hutan cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen 44 orang). Jika total hutan Indonesia yang telah dirusak adalah 101.7 juta Ha pada tahun 2000, maka sejumlah 4.4 milyar manusia terancam kekurangan oksigen, belum lagi jika dihitung dari lahan yang rusak. Hanya dengan menjaga hutan Indonesia tetap hijau, maka kenutuhan oksigen seluruh penduduk dunia tercukupi.


Selain untuk menjaga atmosfer, hutan juga berfungsi sebagai penyimpan air, pembersih polusi udara, polusi air, tanah, dan bahkan suara. The only way to save our live, Save Our Forest..

Gede Pangrango

Gunung Gede - Pangarango terletak di kabupaten Cianjur-Sukabumi, Jawa Barat. Gunung ini termasuk dalam area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP). Puncak gunung Gede berada di ketinggian 2958 m diatas permukaan laut, sedangkan gunung Pangrango terletak di 3050 m dpl (merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Barat.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa, dan savana.

Ekosistem sub-montana dicirikan oleh banyaknya pohon-pohon yang besar dan tinggi seperti jamuju (Dacrycarpus imbricatus), dan puspa (Schima walliichii). Sedangkan ekosistem sub-alphin dicirikan oleh adanya dataran yang ditumbuhi rumput Isachne pangerangensis, bunga eidelweis (Anaphalis javanica), violet (Viola pilosa), dan cantigi (Vaccinium varingiaefolium).

Satwa primata yang terancam punah dan terdapat di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango yaitu owa (Hylobates moloch), surili (Presbytis comata comata), dan lutung budeng (Trachypithecus auratus auratus); dan satwa langka lainnya seperti macan tutul (Panthera pardus melas), landak Jawa (Hystrix brachyura brachyura), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), dan musang tenggorokan kuning (Martes flavigula).

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis diantaranya burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan burung hantu (Otus angelinae).

Untuk mencapai puncak ada beberapa tempat yang akan dilewati selama perjalanan, diantaranya :
  1. Base camp (Cibodas) dapat dicapai dengan naik kendaraan umum / pribadi dari Cipanas. Dilokasi ini terdapat tempat berkemah yang cukup luas dan aman karena dikeloka dengan baik. Jalur pendakian dibuka setiap bulan Juni-September, yang pada saat itu kondisi cuaca sedang baik (musim kemarau)
  2. Telaga Biru terletak di ketinggian 1575 m dpl, dapat ditempuh selama 2 jam dari base camp. Danau kecil seluas 5 Ha ini selalu tampak biru jika terkena sinar matahari karena ditumbuhi oleh ganggang biru.
  3. Air terjun Cibereum dapat ditempuh dengan jalan kaki selama 2-3 jam. Posisi air terjun ini sedikit menyimpang dari rute pendakian. Jika tujuan pendakian adalah puncak, maka air terjun ini dapat ditinggalkan untuk sementara.
  4. Air Panas merupakan lereng gunung dengan air terjun yang hangat. Lokasi ini berada di jalur pendakian, sehingga selalu dilewati oleh pendaki yang menuju puncak dari base camp Cibodas. Untuk mencapai lokasi ini, memerlukan waktu sekitar 3 jam dari Cibodas.
  5. Kandang Badak merupakan persimpangan jalan menuju 2 puncak, Gede atau Pangrango. Tempat ini cukup luas untuk mendirikan tenda, air juga tersedia di tempat ini sehingga cukup strategis untuk berkemah sementara. Lokasi di ketinggian 2220 m dpl ini dapat di tempuh selama 4-5 jam dari Cibodas. Pendakian berikutnya setelah kandang badak ini cukup terjal sehingga perlu diperhitungkan untuk me-recharge tenaga di kandang badak.
  6. Puncak Gede dapat berada di ketinggian 2958 m dpl, dapat ditempuh selama 3 jam dari kandang badak. Panorama kaldera yang indah dengan semburan gas sulfur dapat dinikmati di area pucak Gede. Perlu diperhatikan bahwa di puncak ini temperatur udara akan cukup dingin menjelang turunnya matahari hingga pagi hari. Untuk berkemah sebaiknya dilakukan di dataran dibalik puncak Gede yang sering disebut Alun-alun Suryakencana.
  7. Alun-alun Suryakencana terlihat sebagai dataran yang sangat luas yang diapit oleh dua puncak, yaitu puncak Gede dan perbukitan disepanjang 50 Ha alun-alun Suryakencana. Dataran ini cocok untuk berkemah karena terdiri dari dataran dengan rumput-rumput pendek dan nyaris tanpa tumbuhan tinggi. Selain itu, sumber air dan juga bunga edelweis dapat ditemukan di daerah ini.
  8. Puncak Pangrango berada di ketinggian 3050 m dpl, dapat ditempuh sekitar 3 jam dari kandang badak. Dari kejauhan puncak ini terlihat runcing, berbeda dengan puncak Gede yang berupa kaldera yang luas.


Sport is sport

About Indonesian Football Team after final result of group stage at Asian Cup..


Menang atau kalah dalam sport bukanlah yang utama. Lebih dari itu, sport adalah bagaimana memberikan yang terbaik dengan berusaha semaksimal mungkin. Manang kalah hanyalah akibat (dengan sedikit keberuntungan tentunya) dari sebuah proses. Kalah terhormat akan lebih membanggakan daripada menang curang.


Untuk usaha maksimal yang sudah dilakukan, sepantasnya kita memberikan applaus untuk Timnas, yang sudah memberikan yang maksimal walaupun masih belum berhasil. Lihat bagaimana proses menuju hasil tersebut, lihat semangat itu.


Tradisi berusaha semaksimal mungkin pasti akan mendatangkan hasil yang maksimal, mungkin bukan sekarang, tapi tradisi yang dibangun secara konsisten akan dapat memberikan dampak pada langkah berikutnya.


Go TIMNAS MERAH PUTIH…

preparing for next 3050 m abs

Setelah sukses mendaki gunung Gede (2958 m dpl), target berikutnya adalah gunung Pangango, tetangga gunung Gede yang sebenarnya masih satu lokasi dengan gunung Gede. Sedikit lebih tinggi dan medan pendakian yang cukup sulit menjadikan gunung ini menjadi salah satu pilihan untuk pendakian berikutnya.

Belajar dari pendakian gunung Gede, maka ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan kesabaran dan ketangguhan untuk mengunjungi puncak tertinggi di Jawa bagian barat. Beberapa yang perlu disiapkan adalah:

  1. Fisik menjadi salah satu faktor penting dalam pendakian, untuk itu perlu dipersiapkan dengan baik dengan melakukan hal-hal berikut
    • Olah raga teratur, terutama untuk melatih otot kaki, persendian, dan stamina. Olah raga yang sesuai adalah bersepeda untuk melatih otot kaki bagian atas, treatmill untuk melatih jantung dan stamina, yoga untuk kelenturan otot, dan angkat beban skala ringan untuk melatih tulang dan persendian.
    • Makanan yang mengandung kalsium cukup untuk menjaga kondisi tulang dan persendian, untuk itu perlu tambahan susu high calcium low fat.
  2. Peralatan yang harus dipersiapkan (diluar tenda dan sleeping bag yang merupakan perlengkapan wajib) terutama untuk menghadapi kondisi cuaca yang dingin dan mungkin akan terjadi hujan:
    • kaos kaki hangat, sarung tangan, dan penutup kepala (telinga). Temperatur dingin akan terasa terutama di daerah-daerah tersebut, untuk itu perlu dipersiapkan peralatan yang sesuai
    • Jaket & celana tahan hujan dan rain cover untuk mengantisipiasi turunnya hujan
    • perlengkapan untuk memasak seperti kompor (kompor gas lebih baik daripada kompor parafin) dan panci.
  3. Hal-hal non teknis lainnya


at 2958 m above sea level

Setelah berjalan dengan beban berat selama 8 jam, sampai juga di ketinggian 2958 m diatas permukaan laut. Hiking, salah satu jenis kegiatan menyenangkan di alam, adalah olah raga yang penuh kesabaran. Berjalan dengan beban yang makin lama makin berat, bukan hanya karena kondisi jalan yang makin terjal, tetapi juga karena fisik yang makin lama makin terkuras. Puncak Gede mungkin tidak akan bisa dicapai jika dalam perjalanannya kita tidak sabar, kesempatan untuk menyerah sangat banyak.

Olah raga ini bukan semata-mata untuk refreshing biasa, juga bukan untuk sekedar menghirup udara pegunungan yang bersih, sejuk, dan juga bukan hanya untuk menikmati suasana yang indah, apalagi hanya sekedar memetik sekuntum edelweis yang sedang berbunga. Lebih dari itu, olah raga ini adalah untuk melatih kesabaran, mirip dengan bagaimana harusnya kita pada saat "di uji", sabar..

Ada beberapa pelajaran yang dapat diambil untuk perjalanan berikutnya (preparing for next 3050 m above sea level):

  1. Persiapan yang matang dan detail sangat penting, persiapan harus dilakukan untuk mengantisipasi kondisi terburuk yang mungkin terjadi.
  2. Kondisi fisik dan mental harus dalam kondisi full fit.
  3. Perlu persiapan fisik dari jauh-jauh hari
  4. Secara khusus, kondisi jantung dan persendian harus menjadi fokus utama dan perlu dijaga dengan makanan sehari-hari yang memenuhi kebutuhan jantung dan persendian (tulang) dan juga latihan.
  5. Kelenturan dan kekuatan otot (terutama paha dan kaki), disamping stamina, adalah bagian penting yang perlu mendapat perhatian.
  6. Untuk itu perlu dijadwalkan latihan dan pola makan yang sesuai

Google

Begitu membuka halaman internet, kata "google" selalu menjadi pilihan pertama untuk masuk ke gerbang-gerbang berikutnya. Google adalah mesin pencari terbaik yang diciptakan oleh dua orang mahasiswa dari universitas Standford.

Sekarang ini, Google mempunyai nilai kapitasisasi pasar melebihi 100 miliar dolar, dengan uang cash lebih dari 8 miliar dolar. Ini menjadikan google lebih kaya daripada sebuah negara kecil. Tapi taukah bahwa pada mulanya, google tidak diciptakan untuk menghasilkan uang. Bahkan pada awalnya, para pendiri google sendiri tidak punya ide darimana mendapatkan uang. Mereka hanya memikirkan bagaimana mempermudah orang lain untuk mendapatkan mesin pencari yang berkualitas karena pada masa itu, mesin pencari yang ada masih belum memadai.

Dengan semangat yang mengebu-gebu, disertai dengan kerja keras yang tak kenal lelah, google akhirnya menjadi mesin pencari terbaik. Dan dengan sendirinya, uang datang. Begitu seharusnya kita bekerja, dengan visi bukan hanya mengharap gaji.

Bahkan dengan kayu bakar saja, energy dunia tercukupi..

Penemuan sumber energy murah mendongkrak revolusi dunia, memasuki era mass production. Energy kemudian menjadi kebutuhan paling mendasar setiap negara. Tidak ada negara yang benar-benar kuat tanpa menguasai energy.


Selama lebih dari 50 tahun, sumber energy utama terfokus pada minyak bumi. Selama itu pula, cadangan minyak yang ada di perut bumi makin menurun seiring dengan meningkatnya jumlah gas rumah kaca (CO2) di atmosfer yang telah mengubah cuaca dunia. Suhu udara rata-rata bumi terus naik, berbagai fenomena alam seperti, banjir, angin puyuh, dll muncul sebagai akibat dari pemanasan global.


Makin banyaknya kebutuhan manusia akan energy meningkatkan jumlah pemakaian energy. Sekarang ini, total pemakaian energy untuk negara berkembang mencapai 140 EJ/tahun, atau 36 GJ/Orang/tahun (35% disuplai dari biomass), masih jauh dibawah negara maju yang mencapai 250 EJ/tahun, atau 210 GJ/Orang/tahun (3% disuplai dari biomass). Total pemakaian energy sebesar 390 EJ/tahun atau setara dengan 9.75 triliun liter minyak / tahun. Jumlah yang sedemikian besar ini, sebagian besar dipenuhi oleh sumber energy yang tidak terbaharukan, yang suatu saat bisa habis.


Munculnya kekhawatiran habisnya sumber minyak bumi dan semakin tingginya kesadaran akan lingkungan, mendorong munculnya sumber-sumber energy ramah lingkungan yang lama ditinggalkan. Pembakaran bahan bakar fosil untuk berbagai keperluan seperti transportasi, pembangkit listrik, rumah tangga, dan industri telah menambah jumlah CO2 di udara. Untuk setiap kWh listrik yang dibangkitkan, dihasilkan 830 g CO2 jika bahan bakar yang digunakan batu bara, atau 600 g CO2 jika bahan bakarnya minyak bumi, atau 400 g untuk bahan bakar gas bumi. Bahan bakar renewable (hayati) menghasilkan 0 g CO2, karena CO2 yang dihasilkan, awalnya dari CO2 diudara.


Salah satu sumber energy renewable pengganti energy fossil adalah biomass. Biomass adalah sumber energy dari bahan baku hayati, dapat berasal dari sampah organik, kotoran hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Dari 1 Ha tanaman, rata-rata mampu dihasilkan energy sebesar 180 GJ/tahun (atau 0.5% dari jumlah energy matahari yang diterima). Dan untuk tiap hetktarnya dihasilkan 15 ton biomass/tahun, dan per ton biomass menghasilkan 20 GJ, maka diperlukan 1300 Juta Ha lahan untuk memenuhi kebutuhan energy dunia. Jumlah yang cukup banyak, tetapi melihat dari jumlah potensi lahan dunia, jumlah tersebut bisa dipenuhi.


Data Walhi menyebutkan, kerusakan lahan di Indonesia hingga tahun 2000 mencapai 100 juta Ha. Jika lahan ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biomass maka akan dihasilkan energy sebesar 18 EJ/tahun. Kebutuhan energy Indonesia (dengan asumsi pemakaian energy per orang 36 GJ/tahun) sebesar 9 EJ/tahun. Setengah dari jumlah energy yang mampu dipasok oleh biomass dari pemanfaatan lahan "rusak".


Kita tidak butuh minyak bumi, gas alam, ataupun nuklir, jika kita mau berfikir, bahkan dengan kayu bakar saja, energy dunia tercukupi..

Work : Not only about money..

Banyak orang yang mengaitkan bekerja dengan gaji sampai seolah-olah bekerja itu unutk gaji. Orang selalu beranggapan, klo ga digaji berarti ga kerja, atau ga mau kerja kalau ga di gaji. Ya, memang sewajarnya kalau bekerja itu dapat gaji., tapi bukan itu yang dimaksud bekerja?

Datang ke kantor pagi jam 7.00 scan sidik jari sebagai tanda hadir, kemudian duduk di belakang meja, tanpa menghasilkan apapun, dan setiap akhir bulan menerima gaji. Apa itu yang namanya kerja? Kerja itu berkarya, kalau disebut berkarya ya harus menghasilkan karya. Kalau kerjaan cuman dibelakan komputer dan ga menghasilkan apapun, apa itu disebut bekerja. Paid for nothing..

Kembali ke "karya".. karya itu bisa berupa apapun, bagi seorang seniman karya bisa berarti lukisan, patung, ilustrasi, naskah-naskah drama, puisi, lagu, novel, dll. Buat seorang engineer, karya itu ya berupa nilai tambah, atau menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Engineer bisa mengubah sampah menjadi energi, pasir manjadi mobil, rumput menjadi lembaran kertas, dll.

Bergabung dengan perusahaan multinasional, kalau yang kita lakukan disana adalah berfikir dan menghasilkan suatu metode yang dapat meningkatkan efisiensi, menghasilkan proses yang lebih ramah lingkungan, mengurangi limbah, itu baru namanya bekerja. Tapi kalau yang kita lakukan hanya ikut perintah atasan (atasan bilang A kita ikut A, atasan bilang B kita ikut B), padahal iu belum tentu bener tapi tetap kirta ikuti, itu berarti bukan bekerja. Kita hanya robot jika melakukan itu. Seperti layaknya komputer atau mesin ketik saja, dipencet A muncul A, dipencet B muncul B.

Aku, mungkin salah satu dari orang-orang yang belum bekerja..

Leadership is art

kepemimpinan mutlak diperlukan dalam suatu organisasi. Dalam suatu perusahaan biasanya lebih dikenal dengan manager. Kedua istilah tersebut memang berbeda, tetapi secara umum dapat dikatakan sama karena seorang pemimpin dan manager mamiliki sifat-sifat yang tidak jauh berbeda.


Konsep kepemimpinan (menurut penulis) adalah sesuai dengan susunan tubuh manusia. Semua organ-organ dalam organisasi tersebut bekerja sama dibawah perintah otak. Secara garis besar dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu bagian operasi luar dan dalam. Pada bagian operasi luar pada dasarnya adalah bekerja dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan di luar misalnya pemasaran, produksi, dan lain-lain. Sedangkan bagian operasi dalam ini ibarat organ-organ dalam, bertugas untuk mengatur segala urusan dalam perusahaan, seperti administrasi, personalia, dan lain-lain.


Setiap organ manusia memiliki kemampuan yang saling mendukung, begitu juga sebuah tim. Tim harus memiliki bagian-bagian yang masing-masing mempunyai keahlian sendiri-sendiri dan bisa bekerja sama dengan baik. Pada keadaan darurat, sebuah organ dapat untuk mengantikan organ lain, namun hanya bersifat sementara, dan hanya pada keadaan yang benar-benar kritis.



Otak pada manusia adalah bagian terpenting yang dapat mengkoordinasikan semua organ sehingga bisa digunakan dengan maksimal. Otak berperan sebagai pengatur semua kegiatan. Dalam prinsip kepemimpinan hal ini akan mirip dengan sistem otoriter. Namun perlu diingat bahwa setiap organ juga punya gerak reflek pada keadaan tertentu. Gerak ini tidak melalui pangaturan otak, namun melalui syaraf tulang belakang, dalam kepemimpinan bisa disimbolkan dengan manager-manager kecil dibawah manager umum. Jadi tiap bagian tetap punya kemampuan untuk mengembangkan diri dan mempunyai kebebasan untuk berkreasi.


Sifat-sifat pemimpin atau yang harus dimiliki pemimpin :

- punya visi kedepan

- bertanggung jawab

- time management yang baik

- bisa memilih tim

- punya kemampuan untuk identifikasi masalah

- bisa berkomunikasi dengan baik (tulis maupun lisan)

- punya kharisma

- inovatif kreatif

- mampu mengenali bawahannya


Seorang pemimpin adalah orang yang punya visi, dan berperan sebagai otak dalam sebuah tim hal itn bukan berati hanya pemimpin yang berhak menentukan langkah berdasarkan pertimbangannya sendiri, setiap anggota berhak mengajukan usulan mengenai apa yang harus diambil. Pemimpin yang baik akan dapat mengorganisasikan anggotanya berdasarkan fungsinya masing-masing.

Pemimpin bertanggung jawab dengan semua masalah tim. Pemimpin yang baik harus mengenal anggota timnya sehingga dia bisa mengorganisasikan tim tersebut untuk lebih produktif. Setiap anggota tim mempunyai keahlian dibidangnya masing-masing, sehingga tugas yang harusnya dikerjakan oleh si A tidak dikerjaakan oleh si B atau sebaliknya. Kegagalan suatu tim adalah karena seorang pemimpin tersebut tidak bisa menempatkan anggotanya pada posisinya masing-masing.


Pemimpin tidak harus pandai, tetapi dia harus cerdas utnuk menghadapi segala masalah yang muncul. Kecerdasan pemimpin dapat dilihat dari kemampuannya mengidentifikasi suatu masalah yang kemudia akan dipecahkan bersama dengan anggota tim. Kharisma seorang pemimpin juga ditentukan oleh faktor ini. Pemimpin yang cerdas selalu mempunyai kharismya yang membuatnya lebih disegani oleh anggotanya. Kharisma ini akan menentukan loyalitas seorang anggota terhadap tim dan pemimpinnya.


Seorang pemimpin juga disyaratkan mempunyai pengelolaan waktu yang baik. Biasanya pemimpin adalah orang yang paling sibuk, sebenarnya tidak demikian kalau orang tersebut bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Setiap waktu adalah penting bagi seorang leader karena ditangannyalah sebuah tim bekerja, berhasil atau gagal.


Kata kunci :

- komunikasi

- kecerdasan

- memilih anggota tim

- tanggung jawab

- identifikasi masalah

- kekuasaan