Composting

Salah satu permasalahan di daerah perkotaan adalah menumpuknya sampah-sampah rumah tangga. Selama ini sampah hanya dibuang ke tempat penampungan akhir dan hanya ditumpuk saja tanpa ada pengolahan lebih lanjut. Lama-kelamaan tempat penampungan sampah akan penuh dan diperlukan tempat lain lagi untuk menampung sampah, padahal lahan kosong juga menjadi kendala diperkotaan besar.


Salah satu cara yang paling efektif untuk mengelola sampah adalah mengurangi dari sumbernya (source reduction). Untuk sampah perkotaan, sumber utamanya adalah dari rumah tangga. Selama ini tidak ada pembatasan jumlah sampah maksimum yang boleh dibuang oleh tiap-tiap rumah tangga sehingga kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah atau membeli barang kebutuhan yang tidak menyisakan sampah sangat kecil. Salah satu metode sederhana pengelolaan sampah (organik) adalah dengan cara composting. Berikut tata cara pengomposan dengan metode aerasi yang dapat diaplikasikan di rumah (diambil dari ‘Pengelolaan Sampah Rumah Tangga’, Pustaka Rumah)

  1. Pemilahan antara sampah organik dengan non-organik
  2. Sampah dicacah dengan ukuran sekitar 1 cm. Sampah yang digunakan sebaiknya campuran antara sampah daun (sumber N) dan ranting / kayu / serbuk gergaji (sumber C)
  3. Penyiapan media (tempat pengkomposan) yang berupa drum plastik yang dilubangi (diameter 0,5 cm) di seluruh dindingnya untuk memudahkan sirkulasi udara.
  4. Masukkan styrofoam yang dipotong-potong kedalam media hingga kira-kira ketinggian 5 cm, kemudian masukkan karton / karpet berlubang menutupi lapisan styrofoam. Hal ini diperlukan untuk memudahkan aliran udara dan juga menjaga kelembaban.
  5. Masukkan kompos yang sudah jadi (sebagai inisiator) dan sampah organik, kemudian aduk hingga merata.
  6. Sampah yang dihasilkan tiap hari dapat dimasukkan hingga media penuh
  7. Setelah penuh, diamkan selama 4-6 minggu sampai kompos terbentuk. Setiap seminggu sekali sebaiknya sampah diaduk untuk menjaga homogenitasnya.
  8. Kompos yang sudah jadi berbau seperti tanah, berwarna coklat kehitaman, dan bentuknya sudah hancur
  9. Jika kompos masih basah dan lengket, maka perlu di angin-anginkan di tempat yang teduh

No comments: