Ubuntu, Linux for Human Being

Ubuntu, salah satu linux community, meluncurkan varian terbaru dari ubuntu, yaitu ubuntu 8.04 Hardy Heron. Ubuntu ini memang merupakan salah satu varian linux yang banyak dipakai karena kemudahannya. Bagi pengguna windows, pasti tidak akan banyak menemui masalah dengan Ubuntu. Aku pernah mencoba menginstall Ubuntu 7.04 yang hanya dengan sekali install, semua program yang dibutuhkan sudah ada didalamnya. Operating system ini sangat bagus, lebih bagus dari windows menurutku karena lebih cepat, lebih bersih, dan cukup familiar. Hanya permasalahannya adalah beberapa program seperti Auto CAD, Hysys, Aspen plus, berbagai Games, dll belum tersedia di sini.

Ubuntu 8.04 hadir dengan berbagai kelebihan, salah satunya adalah internet. Hardy Heron ini memang diciptakan untuk Mobile Internt Device (MID) oleh karena ini fitur-fitur internet sangat di maksimalkan disini. Hanya satu persoalan yang masih mengganjal sampai saat ini, sound card laptop ku tidak terbaca, sehingga sampai saat ini, laptop ini masih bisu. Bukan jadi hal yang penting karena memang kualitas suara dari laptop ini tidaklah menonjol, sehingga aku sendiri lebih suka mendengarkan musik di MP3 player atau lewat walkman player 3 yang sudah terinstal di HP ku.

Untuk software sekelas office, Ubuntu ini sudah mengandung Open Office 2.4 yang tampilannya tidak jauh beda dengan Ms. Office 2003. Fasilitas email POP sebagai pengganti outlook tersedia dengan nama Evolution. Installasi software-software lain dapat dilakukan dengan mudah melalui Synaptic Package Manager yang mengandalkan software-software open source dari internet.

Dengan berbagai fasilitas ini yang semuanya gratis minus games, Ubuntu menjadi pilihan untuk menggantikan windows yang sudah kontra produktif dengan makin banyaknya software games yang dengan mudah bisa diinstall didalamnya. Yang membuatku heran, mengapa pemerintah justru membeli lisensi dari Microsoft untuk Windows nya dengan harga miliaran sementara pegawai pemerintahan hanya menggunakan untuk mengetik, presentasi, spreadsheet yang semua itu disediakan dengan gratis dan lebih baik oleh Linux. Dan lebih lagi, Windows ini bisa dengan mudah terserang virus dan tidak jarang juga komputer Windows milik kantor-kantor pemerintahan hanya berisi program-program game yang kontra produktif.

Hal yang menggembirakan, sekarang sudah ada program Wine (meskipun aku belum berhasil menginstall program ini) di Linux. Dengan program ini, program-program yang berjalan di platform Windows bisa juga di instal di Linux, jadi tidak perlu khawatir untuk membuka file CAD di Linux. Dengan begitu, seharusnya perusahaan tempatku bekerja sudah harus berfikir untuk beralih ke Linux. Menghemat pengeluaran dan meningkatkan produktifitas karena tidak semua orang mahir menambahkan software games ke Linux.

No comments: